· Saran dari Kepala Kemenag Kotim
SAMPIT – Antrean keberangkatan ibadah haji dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini bisa mencapai puluhan tahun. Namun ada solusi menarik yang ditawarkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kotim Nur Widiantoro bagi masyarakat yang ingin lebih cepat menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
“Kalau mendaftar haji di Kotim sekarang, estimasi berangkatnya sekitar 27 tahun lagi. Antrean kita sudah menyentuh 4.000 sampai 5.000 orang,” kata Nur Widiantoro, Senin (7/7/2025).
Namun masyarakat tak perlu putus asa. Nur Widianto menyarankan agar calon jemaah haji bisa mendaftar melalui provinsi yang memiliki jumlah penduduk Muslim sedikit. Seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, atau Kalimantan Utara. Di wilayah-wilayah tersebut, masa tunggu haji bisa jauh lebih singkat. Hanya sekitar 10 hingga 12 tahun.
“Karena jumlah pendaftar di sana lebih sedikit, dan kalau Kaltara terhitung (provinsi) baru. Otomatis antreannya juga lebih cepat. Bahkan jika dibandingkan dengan Kalimantan Selatan yang masa tunggunya bisa sampai 37 tahun, mendaftar di Papua atau NTT bisa selisih 20 tahunan,” ungkapnya.
Menurut dia, kuota haji di Indonesia dibagi berdasarkan jumlah penduduk Islam per provinsi. Semakin besar populasi Islam, semakin banyak kuotanya. Tapi juga semakin panjang antreannya.
Namun untuk mendaftar di provinsi lain, ada syarat yang harus dipenuhi. “KTP-nya harus dipindahkan dulu ke provinsi tujuan. Kalau sudah pindah, baru bisa daftar di sana. Nanti setelah masuk daftar tunggu, kalau ingin kembali berangkat dari Kotim, bisa ajukan mutasi,” terangnya.
Ia menambahkan, sistem kuota di Kalimantan Tengah masih bersifat provinsi. Bukan kabupaten. Berbeda dengan di Pulau Jawa yang sudah menerapkan kuota kabupaten, sehingga kuota bisa sangat bervariasi antardaerah. “Di Jawa Timur misalnya, kloter haji bisa sampai 60-an, karena jumlah pendaftar dan kuotanya sangat besar. Tapi tetap saja, masa tunggunya panjang,” akuinya.
Dengan adanya opsi ini, Nur berharap masyarakat bisa lebih fleksibel dan cerdas dalam memilih jalur pendaftaran haji. Terutama bagi mereka yang ingin segera berangkat. “Yang penting niat ibadahnya tetap kuat, dan siap memenuhi persyaratan administratif. Kemenag siap bantu fasilitasi prosesnya,” pungkasnya. (pri/ens)
Dilihat 4