Palangka Raya,Radar Tribun – Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran menegaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalteng masih dalam kondisi terkendali. Meskipun terdapat 1.326 hotspot atau titik panas di wilayah Kalteng, namun semuanya masih bisa dikendalikan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng akan terus memperkuat pengendalian karhutla, terutama menghadapi puncak musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2025. Gubernur Agustiar Sabran menyatakan bahwa Pemprov Kalteng siap menetapkan status darurat bencana jika evaluasi mingguan menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan.
Pola penanganan karhutla difokuskan pada pemadaman dalam satu hari untuk setiap kejadian kebakaran. Berdasarkan analisis citra oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas lahan terbakar di Kalteng mencapai 146,21 hektare atau 1,70 persen dari total luas karhutla nasional.
Satgas dan Posko Krisis Karhutla di Kalteng dibentuk berdasarkan Permen LHK Nomor P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 dan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020. Satgas ini berfungsi mengoordinasikan seluruh upaya pengendalian karhutla secara terpadu.(Red)