Enam Desa di Kabupaten Murung Raya Terdampak
17 Rumah di Kapuas Hanyut Dibawa Arus
Gunung Mas Juga Terendam, Warga Diminta Waspada
PURUK CAHU – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Murung Raya (Mura) dalam beberapa hari terakhir memicu banjir bandang di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan, Rabu (20/8/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Murung Raya melaporkan, prakiraan cuaca harian dari BMKG menunjukkan intensitas hujan berada pada kategori menengah, yakni 50–75 mm. Namun sejak dini hari, debit air sungai di Kecamatan Laung Tuhup dan Tanah Siang meningkat drastis hingga meluap ke permukiman warga.
Sekitar pukul 05.30 WIB, banjir dengan arus deras merendam rumah-rumah warga hingga setinggi dada orang dewasa. Beberapa rumah dilaporkan mengalami kerusakan parah. Desa yang terdampak antara lain Desa Narui dan Muara Tupuh di Kecamatan Laung Tuhup, Desa Saripoi dan Nono Kliwon di Kecamatan Tanah Siang, serta Desa Tambelum dan Tumbang Kolon di Kecamatan Sungai Babuat.
Hingga sore ini, pendataan jumlah korban dan kerugian masih berlangsung. Tim evakuasi BPBD menghadapi kendala karena akses jalan tergenang air, ditambah arus deras yang menyulitkan proses penyelamatan warga.
“Banjir masih menggenangi sejumlah desa dan tim gabungan masih terus melakukan evakuasi serta pendataan,” kata salah satu petugas BPBD Murung Raya.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kapuas selama sepekan terakhir menyebabkan banjir di Dusun Jakatan Masupa, Desa Tumbang Manyarung, Kecamatan Mandau Talawang. Sedikitnya 17 rumah warga terseret arus banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas Pangeran S. Pandiangan membenarkan kejadian tersebut.
“Dari information yang masuk, ada 11 rumah terseret banjir di Dusun Jakatan Masupa. Kemudian laporan terbaru dari Desa Tumbang Manyarung, ada tambahan 6 rumah lagi. Jadi whole ada sekitar 17 rumah terseret derasnya arus banjir,” jelas Pangeran, Rabu (20/8/2025).
Ia menjelaskan, banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi hampir setiap hari dalam satu pekan terakhir. Kondisi itu membuat debit air sungai meningkat drastis hingga meluap ke pemukiman warga.
“Tim sudah kita kirimkan sekitar pukul 12.00 WIB, dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan untuk melakukan kaji cepat di lapangan,” terangnya.
Sebelum tim bergerak, BPBD Kapuas terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial dan Camat Mandau Talawang untuk penanganan lanjutan, khususnya terkait bantuan bagi warga terdampak.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait, baik Dinas Sosial maupun pemerintah kecamatan, agar penanganan bisa dilakukan cepat, terutama untuk kebutuhan darurat masyarakat,” ujar Pangeran.
BPBD Kapuas juga mengimbau warga di wilayah rawan banjir untuk selalu waspada mengingat intensitas hujan masih tinggi.
“Kami minta warga tetap berhati-hati dan segera melapor jika terjadi kejadian serupa, supaya bisa segera ditangani,” imbaunya.
Di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tidak luput dari bencana banjir. Sejumlah daerah di Kecamatan Tewah, Kurun, Mihing Raya, dan Sepang tergenang air. Banjir ini diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan yang membuat beberapa sungai meluap.
Wakil Ketua DPRD Gunung Mas, Nomi Aprilia, mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai selalu waspada.
“Kita mengimbau kepada warga di Kecamatan Tewah, Kurun, Mihing Raya, dan Sepang agar siap siaga dan waspada terhadap potensi banjir susulan,” kata Nomi Aprilia, pada Kamis (21/08/2025). (udi/rdo/nya/cen)
Dilihat 10