Samarinda, Busam.ID– Gubernur Kaltim dan Wakil Gubernur Kaltim Periode 2018-2023 Isran Noor dan Hadi Mulyadi akan kembali berkontestasi pada pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2024 mendatang.
Salah satu visi dan misi yang ia bawa, salah satunya yakni menurunkan kemiskinan yang ada di Bumi Etam. Hal itu menjadi fokusnya bersama sang pendamping Hadi Mulyadi. Dalam tiga tahun terakhir masa kepemimpinannya, di tahun 2021 angka kemiskinan Kaltim sebesar 6,54 persen.
Kemudian menurun di angka 6,31 persen pada 2022. Sementara itu, Per Maret 2023, angka kemiskinan di Kaltim tercatat sebesar 6,11 persen atau menurun 0,33 poin terhadap September 2022. Dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 231,07 ribu orang atau menurun sebanyak 11,23 ribu orang dibandingkan periode September 2022.
Persentase penduduk miskin Kaltim juga berada di bawah rata-rata nasional. Angka kemiskinan nasional tercatat sebesar 9,36 persen per Maret 2023. Provinsi dengan angka kemiskinan terendah berada di Bali sebesar 4,25 persen dan angka kemiskinan tertinggi berada di Provinsi Papua dengan tingkat kemiskinan sebesar 26,03 persen.
Provinsi Kaltim masuk dalam 18 Provinsi yang angka kemiskinannya berada di bawah nasional dan menempati posisi kedelapan dengan tingkat kemiskinan terendah. Tentu, keberhasilan Pemprov Kaltim dalam menekan angka kemiskinan patut diacungi jempol dan mendapat respon positif masyarakat. Dimana berbagai upaya mengatasi kemiskinan terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Isran Noor bahkan menarget, angka kemiskinan di Bumi Etam bisa ditekan hingga 2 persen atau bahkan zero persen. Pihaknya bersama intansi daerah terkait terus menjalankan program-program yang dapat membantu warga pra sejahtera meningkatkan taraf hidupnya.
“Seharusnya kita bisa usahakan. Seharusnya Kaltim itu tidak ada lagi orang miskin,” ucapnya.
Terakhir ia menyebut, Kaltim adalah daerah kaya Sumber Daya Alam (SDA). Kekayaan SDA Kaltim seperti hutan, minyak, fuel, batu bara, perikanan dan perkebunan adalah komoditi ekspor yang turut menopang devisa negara. Sudah seharusnya, masyarakat Kaltim merasakan manfaat dari kekayaan alamnya. (Adit/adv)
Editor: M Khaidir