Jakarta,Radar Tribun-Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi, meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menegur Partai Demokrat demi menjaga soliditas koalisi pemerintahan. Permintaan ini disampaikan sebagai respons atas serangan mantan juru bicara SBY, Dino Patti Djalal, terhadap Jokowi.
Menurut R Haidar Alwi, meskipun secara administratif Dino Patti Djalal tidak tercatat sebagai kader Partai Demokrat, secara historis dan ideologis ia merupakan anak asuh SBY. Hal ini membuat segala tindakan Dino Patti Djalal sulit dilepaskan dari sosok SBY dan Partai Demokrat.
R Haidar Alwi menekankan bahwa persepsi publik akan serangan Dino Patti Djalal terhadap Jokowi sebagai titipan SBY tidak dapat dihindari. Terlebih, pernyataan Dino Patti Djalal secara tersirat “melambungkan” SBY dan menegaskan perbedaan etos politik SBY dengan Jokowi.
R Haidar Alwi juga mengingatkan Partai Demokrat tentang bagaimana SBY diangkat menjadi Menko Polkam oleh Megawati, yang kemudian menyakiti dan merebut tampuk kekuasaan dari Megawati. Hal ini menyebabkan hubungan antara SBY dan Megawati renggang sampai saat ini.
R Haidar Alwi menekankan bahwa Jokowi tidak pernah menggunakan kantornya untuk membentuk partai yang akan digunakan untuk menggulingkan orang yang telah merangkulnya. Bahkan, Jokowi mengangkat AHY sebagai Menteri ATR.(Red)
