Tarakan,Radar Tribun – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Tarakan menemukan pengecer yang menjual elpiji 3 Kg dengan harga dua kali lipat di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal itu disampaikan oleh Kepala DKUKMP Tarakan, Bob Syahruddin, Rabu (5/2/2025).
Bob menjelaskan bahwa pengecer tersebut berada di Kelurahan Juata, dan menjual elpiji 3 Kg dengan harga Rp 27 ribu per tabung. Padahal, HET elpiji 3 Kg di pangkalan ditetapkan sebesar Rp 16.626, sementara untuk wilayah pesisir Rp 18.626.
Namun, Bob juga menjelaskan bahwa di Tarakan, Kalimantan Utara tidak mengenal istilah pengecer atau warung yang menjual elpiji 3 Kg. “Kita di Tarakan sebetulnya tidak mengakui pengecer, kita dari agen langsung pangkalan. Pangkalan lah yang membagikan seluruh fuel kepada masyarakat tidak melalui pengecer itu aturannya,” ucapnya.
Meski hanya pangkalan yang diakui, namun pengecer atau toko-toko yang menjual elpiji 3 Kg di Tarakan masih banyak. Hal ini karena tingginya permintaan dari masyarakat. Terlebih, jauhnya jarak pangkalan dari masyarakat menyebabkan seseorang lebih memilih membeli di pengecer.
“Tentu ada biaya, biaya angkut dari pengecer ke pangkalan atau sebaliknya,” jelasnya.
Bob mengungkap bahwa jumlah agen resmi di Tarakan sebanyak tiga, sementara untuk pangkalan resmi ada 196. Selama ini, distribusi elpiji 3 Kg di Tarakan dinilainya berjalan lancar dan tidak ditemukan masalah.
Pihaknya pun telah menindak pengecer yang menjual dengan harga tinggi. “Kami sudah tindak juga, kami mediasi ketemu pangkalannya dan pengecer tadi dan janji tidak melakukan lagi. Masalahnya masyarakatnya yang tidak mau mengambil ke pangkalan karena terlalu jauh,” tegasnya.
Dengan demikian, DKUKMP Tarakan berharap dapat meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap pengecer yang menjual elpiji 3 Kg dengan harga tidak wajar.(Red)