Tana Tidung,Radar Tribun – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung terus menunjukkan komitmen serius dalam menurunkan angka stunting. Salah satu upaya strategis dilakukan melalui Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan di Aula Bank Kaltimtara, Senin (14/4/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari delapan program unggulan yang diprakarsai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Tana Tidung, dan dihadiri oleh pejabat lintas sektor, anggota DPRD, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tana Tidung, Sabri Balisi, mengungkapkan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi aktif dalam upaya penurunan stunting di wilayah tersebut.
“Lewat kegiatan ini, saya berharap lahir komitmen nyata dari seluruh pihak, sehingga program-program yang telah dirancang dapat diimplementasikan secara maksimal,” ujar Wabup Sabri.
Ia menegaskan bahwa rembuk stunting bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan fondasi penting untuk menyusun intervensi spesifik dan sensitif yang bersifat lintas sektor. Hasil dari rembuk ini nantinya akan diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan seperti RKPD, Renja OPD, serta menjadi dasar penganggaran tahun 2026.
Di akhir sambutannya, Sabri Balisi mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan untuk bekerja sama secara sinergis demi menekan prevalensi stunting di Tana Tidung.
“OPD teknis, pemerintah desa, perusahaan, hingga lembaga masyarakat harus bersatu dalam satu visi, yaitu mewujudkan generasi Tana Tidung yang sehat dan berkualitas,” tambahnya.
Program konvergensi penurunan stunting ini juga menjadi upaya nyata Pemkab Tana Tidung dalam mendukung agenda nasional pencegahan stunting yang tertuang dalam RPJMN dan program prioritas nasional.
Kegiatan ini menjadi bagian dari delapan langkah strategis yang disiapkan Pemkab Tana Tidung untuk mencapai target penurunan stunting yang signifikan. Program tersebut meliputi:
Intervensi gizi spesifik dan sensitif
Penguatan layanan kesehatan ibu dan anak
Edukasi gizi masyarakat
Sanitasi dan air bersih
Dukungan peran desa
Kolaborasi lintas sektor
Monitoring dan evaluasi terintegrasi
Penyusunan kebijakan berbasis data.(Red)