TARAKAN– Dinas Pendidikan (Disdik)Kota Tarakan tengah melakukan verifikasi terhadap knowledge Anak Tidak Sekolah (ATS) yang bersumber dari Pusat Information dan Teknologi Informasi (Pusdatin). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Agung Suryawan Aribowo, usai kegiatan bimbingan teknis verifikasi dan validasi knowledge ATS bagi operator kelurahan se-Kota Tarakan, Kamis (5/6/2025).
Menurut Agung, knowledge yang disampaikan oleh Pusdatin bukan berasal dari inner Dinas Pendidikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan ulang di lapangan untuk memastikan validitas knowledge tersebut.
Langkah awal yang dilakukan Dinas Pendidikan adalah mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Kota Tarakan, untuk mengonfirmasi apakah memang terdapat anak yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan di lingkungan mereka.
“Setelah kita melakukan pertemuan dengan kepala sekolah se-Kota Tarakan. Kita melanjutkan pertemuan hari ini dengan para lurah dan operator yang ada di Kelurahan masing-masing,” tambahnya.
Dinas Pendidikan juga mengaku memiliki knowledge inner mengenai anak tidak sekolah, namun jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan knowledge dari Pusdatin.
“Cuman lebih pastinya nanti di bidang terkait yang ada datanya. Mungkin tidak sampai 50 persen dari knowledge yang ada, knowledge yang ditampilkan oleh Pusdatin,” ungkap Agung.
Proses verifikasi ini ditargetkan selesai sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang akan dimulai pada 7 Juli mendatang.
“Makanya kita berharap sebelum bulan Juli, mungkin dalam waktu seminggu-dua minggu ini kita sudah memperoleh knowledge yang actual,” tegasnya.
Dalam proses pengumpulan knowledge, para petugas kelurahan akan melakukan pendataan door-to-door dengan bantuan kader Dasa Wisma. Information yang sudah terkumpul nantinya akan diinput ke dalam aplikasi knowledge pendidikan milik Dinas Pendidikan.
“Ini juga untuk memudahkan dalam pemantauan dan penanganan ke depan,” tutup Agung.
Dinas Pendidikan menegaskan bahwa verifikasi ini penting, untuk memastikan bahwa intervensi pemerintah benar-benar menyasar anak-anak yang membutuhkan akses pendidikan di Kota Tarakan.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam