Palangka Raya,Radar Tribun – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Aliansi Tanah Air Melawan menggelar aksi damai dengan mengangkat isu lingkungan hidup (LH) di Kantor DPRD Kalimantan Tengah, Rabu (2/7/2025). Namun aksi yang awalnya berjalan tertib, berubah menjadi ricuh, setelah para mahasiswa memaksa masuk Gedung dewan, dengan mendorong polisi yang berjaga-jaga di sekitarnya.
Setelah selesai menyampaikan orasi, peserta aksi yang rata-rata mahasiswa itu memaksa masuk dengan mendorong polisi yang sedang berjaga. Sehingga menimbulkan kericuhan. Dari pihak mahasiswa mengklaim bahwa mereka dipukul. Mahasiswa juga membakar ban sebagai bentuk protes dan menampilkan aksi kontemporer.
Dalam tuntutan, mereka meminta Presiden Prabowo Subianto segera mencabut izin usaha pertambangan PT Gag Nikel di Raja Ampat, Papua. Mereka juga minta Presiden Prabowo Subianto segera mengeluarkan surat perintah dilakukannya reklamasi bekas tambang nikel di Raja Ampat.
Massa juga minta Gubernur Kalteng Agustiar Sabran segera evaluasi dan audit berkala kebijakan terkait tambang minerba milik korporasi di Bumi Tambun Bungai. Mereka juga minta Gubernur Agustiar Sabran segera menghentikan deforestasi dari skema investasi swasta dan program strategis nasional yang beroperasi di Kalteng.(Red)