Aksi Kontroversial di Tengah Deklarasi Damai

Aksi Kontroversial di Tengah Deklarasi Damai

Oknum Pendukung Salah Satu Paslon Menghambur-hamburkan Uang dari Atas Panggung

PALANGKA RAYA – Kegiatan deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamandau diwarnai aksi kontroversial oleh salah seorang oknum pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Lamandau, Senin (23/9/2024).

Dalam acara yang dihadiri ratusan orang tersebut, salah seorang pendukung paslon terlibat dalam tindakan membagikan uang tunai kepada warga. Hal itu memicu protes dan kecaman dari berbagai kalangan.

Acara yang diorganisir dengan tujuan untuk mempromosikan politik yang damai dan beretika itu berlangsung dengan semangat yang tinggi. Namun, di tengah sorak-sorai pendukung, seorang oknum pendukung paslon terlihat membagikan uang secara langsung kepada masyarakat yang hadir. Aksi ini menarik perhatian dan membuat sebagian besar penonton merasa tidak nyaman. Beberapa pengunjung bahkan mengabadikan momen tersebut dan menyebarluaskannya di media sosial.

Menyikapi insiden tersebut, Ketua Bawaslu Kabupaten Lamandau, Yustedi, mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.

“Betul, kami sangat menyayangkan aksi itu. Semua yang hadir menyaksikan secara langsung kejadian ini, saat acara belum selesai dan hiburan musik masih berlangsung. Ini jelas mengganggu jalannya acara,” katanya.

Yustedi memastikan bahwa bawaslu akan menindaklanjuti peristiwa ini sesuai prosedur yang berlaku.

“Kami akan segera menindaklanjuti insiden ini. Mohon bersabar, karena kami akan memprosesnya sesuai dengan aturan yang ada,” jelasnya. Bawaslu juga mengingatkan semua pihak untuk mematuhi perundang-undangan yang berlaku, yang jelas melarang praktik suap dan pembagian uang untuk mempengaruhi pemilih.

Seorang warga Lamandau berinisial EJ mengkritik keras tindakan tersebut. Menurutnya, aksi tersebut tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga mencoreng nama baik Kabupaten Lamandau.

“Tindakan ini sangat memalukan. Apakah diperbolehkan dalam acara deklarasi damai salah satu tim paslon menghamburkan uang dan menyuarakan yel-yel dengan mikrofon di tengah acara?” ujarnya dengan nada kecewa.

Baca Juga :  Kritikan Berbuah Polemik, Freddy Ering Dicecar Netizen

EJ menegaskan, aksi ini terjadi di hadapan pejabat penting seperti Pj. Bupati, Kapolres, dan unsur penyelenggara lainnya.

“Sangat disayangkan, apalagi dilakukan di acara resmi yang dihadiri oleh pejabat daerah. Ini jelas mencoreng semangat deklarasi damai dan harus menjadi perhatian serius bagi KPU dan Bawaslu,” tambahnya.

Deklarasi kampanye damai seharusnya menjadi simbol komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan integritas. Namun, insiden ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh semua pihak untuk memastikan bahwa pemilihan kepala daerah berjalan secara adil dan transparan. Kedepan, diharapkan semua paslon dapat menjaga integritas dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi, sehingga masyarakat bisa memilih berdasarkan visi dan misi, bukan karena iming-iming materi. (cen)

Pos terkait