Amuntai,Radar Tribun– Pemadam Kebakaran Hulu Sungai Utara (HSU) berhasil mengevakuasi seekor bekantan yang ditemukan oleh warga di Desa Rantau Karau Tengah, Kecamatan Sungai Pandan, pada Jumat (15/11/2024) sekitar pukul 17.00 WITA. Evakuasi ini berhasil dilakukan setelah petugas menerima laporan dari warga yang menemukan bekantan terdampar di sungai.
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar HSU, Asikin Noor, melalui Kabid Linmas dan Damkar H. Barkat Syahrul Kalam, mengungkapkan bahwa anggota Damkar yang sedang melaksanakan piket segera merespons laporan warga. Mereka langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi bekantan jantan yang diketahui merupakan satwa yang dilindungi.
“Alhamdulillah, hewan yang dilindungi ini berhasil dievakuasi dengan selamat dan dalam keadaan sehat,” kata H Barkat Syahrul Kalam, yang mengapresiasi respons cepat anggotanya dalam menangani situasi tersebut.
Menurut Edy Saputra, salah seorang anggota Damkar HSU yang terlibat dalam evakuasi, sebelum ditemukan oleh warga, bekantan tersebut terbawa arus Sungai Kali Negara. Warga yang mengetahui bahwa bekantan merupakan satwa dilindungi kemudian memberikan pertolongan dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Pemadam Kebakaran.
“Setelah menerima laporan, kami langsung bergerak menuju lokasi dan berhasil mengevakuasi bekantan tersebut dalam keadaan baik. Berdasarkan pengamatan, bekantan ini diperkirakan berusia sekitar 15 tahun,” ujar Edy.
Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan salah satu jenis primata endemik yang hanya dapat ditemukan di Kalimantan, termasuk di kawasan Hulu Sungai Utara. Satwa ini dilindungi oleh Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yang mengatur perlindungan terhadap satwa yang terancam punah.
Kehadiran bekantan yang berhasil dievakuasi ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, mengingat populasi bekantan yang terus berkurang akibat kerusakan habitat alami dan perburuan liar. Upaya penyelamatan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian satwa-satwa langka yang ada di wilayah mereka.
Barkat Syahrul Kalam juga menyampaikan apresiasi terhadap warga yang cepat tanggap dalam memberikan pertolongan kepada bekantan tersebut. “Keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan melindungi satwa liar sangat penting. Kami berharap kejadian seperti ini bisa menjadi contoh bagi warga lain dalam menjaga kelestarian alam dan satwa di sekitar mereka,” ujarnya.
Bekantan yang berhasil dievakuasi kini dalam kondisi aman dan diperkirakan akan segera dipulangkan ke habitat alaminya setelah melalui pemeriksaan kesehatan oleh pihak terkait.
Kejadian ini menunjukkan keberhasilan Pemadam Kebakaran Hulu Sungai Utara (HSU) dalam melakukan evakuasi satwa yang dilindungi. Dengan kerjasama antara pihak Pemadam Kebakaran, masyarakat, dan pemerintah, upaya konservasi satwa seperti bekantan dapat terus berjalan. Di tengah tantangan pelestarian alam, sinergi antara masyarakat dan pemerintah menjadi kunci untuk menjaga kelestarian satwa langka dan ekosistem yang ada di Kalimantan, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara.(Red)