PRESIDEN Prabowo Subianto diminta memecat Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia buntut kebijakan larangan pengecer menjual LPG 3 Kg.
“Kebijakan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengenai fuel LPG 3 Kg membuat polemik dan kegaduhan yang dianggap mempersulit rakyat kecil dan menghilangkan salah satu sumber pendapatan pedagang kecil,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, Selasa (4/2/2025).
Diketahui, hari ini Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco menyatakan Presiden Prabowo Subianto sudah meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar memberi izin pengecer fuel LPG 3 kg untuk aktif berjualan kembali.
Menurut Fernando, akibat rencana Bahlil yang amburadul tersebut membuat banyak antrian masyarakat di pangkalan penjualan LPG yang membawa korban jiwa.
“Akibat dari kebijakan Bahlil tersebut membuat dampak negatif bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” terangnya.
Fernando merasa ragu Bahlil benar-benar loyal kepada Presiden Prabowo dan ingin pemerintahannya berhasil sampai akhir masa jabatannya.
“Sebagai loyalis Joko Widodo (Jokowi), saya curiga Bahlil membawa agenda sendiri sesuai dengan arahan dan keinginan Jokowi. Jangan-jangan Bahlil menginginkan pemerintahan Prabowo buruk di mata masyarakat sehingga memicu reaksi,” ujarnya.
Fernando berharap, Presiden Prabowo segera menyingkirkan Bahlil dari Kabinet Merah Putih.
“Sehingga tidak akan ada lagi upaya-upaya untuk menggagalkan pemerintahan Prabowo dari inner Kabinet Merah Putih,” pungkasnya.
Di Baca: 2