NANGA BULIK – Maraknya kasus pencurian buah kelapa sawit di Kabupaten Lamandau belakangan ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Bahkan dua kali aksi massa terjadi hingga berujung perusakan kendaraan yang diduga milik pelaku pencurian buah sawit. Salah satu diantaranya dibakar kendaraannya.
Kapolres Lamandau AKBP Joko Handono menegaskan, tindakan fundamental hakim sendiri justru berpotensi memicu masalah baru lagi. Ia menekankan, penanganan kasus pencurian sawit sudah menjadi perhatian serius kepolisian dan tengah dalam proses penyidikan.
“Kasus pencurian sawit sudah kami tangani. Saat ini sedang dalam proses penyidikan. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. Tapi jangan fundamental hakim sendiri. Segera laporkan pelaku kepada aparat,” kata kapolres, Kamis (21/8/2025).
Meski demikian, kapolres mengapresiasi langkah masyarakat yang aktif melakukan patroli mandiri di kebun sawit sebagai bentuk kepedulian terhadap keamanan. Namun ia kembali menegaskan agar pelaku pencurian tetap diproses melalui jalur hukum.
Kasus pencurian sawit di Lamandau memang menunjukkan tren mengkhawatirkan. Information kepolisian mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2025 sudah ada 16 kasus dengan 24 tersangka. Aksi pencurian ini menyasar lahan perusahaan maupun milik pribadi.
Kasat Reskrim Polres Lamandau AKP Jhon Digul Manra menjelaskan, modus pelaku bervariasi, mulai dari mencuri buah sawit yang baru dipanen hingga mengangkut hasil panen dari lahan yang minim pengawasan. “Kami sudah memetakan sejumlah titik rawan dan meningkatkan patroli, terutama malam hari serta di space jauh dari pemukiman,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
Kapolres juga minta dukungan penuh dari masyarakat. “Jika menemukan aktivitas mencurigakan, segera laporkan. Informasi dari warga sangat penting untuk membantu kami mencegah dan mengungkap kasus pencurian sawit,” tegasnya. (rdo/ens)
Dilihat 1
