Tarakan,Radar Tribun – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan tengah menghadapi masalah serius dalam sektor pendidikan. Data dari Dinas Pendidikan mengungkap sekitar 4.000 anak di kota ini tidak melanjutkan sekolah, sebagian besar terhenti di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan tidak berlanjut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Wali Kota Tarakan, Khairul, menegaskan perlunya strategi konkret untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah. Ia menekankan pentingnya data yang valid dan terintegrasi sampai tingkat RT untuk mengatasi masalah ini.
Rapat koordinasi penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam mendukung program wajib belajar 12 tahun.
Selain soal ekonomi, faktor geografis dan kurangnya fasilitas pendidikan turut menjadi kendala utama dalam meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Pemerintah kota saat ini tengah menyusun rencana strategis dengan mempertimbangkan efisiensi anggaran, baik dari APBD daerah maupun pusat. Inovasi pendanaan juga akan dijajaki agar program-program penanganan ATS bisa dijalankan secara berkelanjutan.(Red)