Speedboat yang Ditumpangi Dokter Hewan terbalik di Paminggir, Penumpang Selamat

oleh -20 Dilihat
oleh
Speedboat yang Ditumpangi Dokter Hewan terbalik di Paminggir, Penumpang Selamat

Amuntai,– Speedboat yang ditumpangi empat orang dokter hewan dari Dinas Pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terbalik di perairan, antara Desa Pal Batu ke Rintisan, Kecamatan Paminggir.

Insiden tersebut terjadi, pada Selasa (13/8/2024) sore, sekitar pukul 16.45 Wita kemarin.

Kejadian terbaliknya Speedboat rombongan Kesehatan Hewan (Keswan) pada Dinas Pertanian HSU tersebut, usai pulang dari sosialisasi penyakit Lumpy Pores and skin Illness (LSD)/ virus cacar yang terbilang masih baru dan menyerang pada hewan kerbau dan pelacakan hewan menular strategis untuk kewaspadaan peternak kerbau rawa, tepatnya di Desa Paminggir dan Paminggir Seberang.

Penumpang terdiri dari empat orang dokter hewan, Kabid Keswan dan Kesmavet, drh I Gusti Putu Susila, bersama drh I Komang Agus, drh Yesy dan drh Agna. Kemudian ada penumpang lainnya Abdan, Bahri dan driver Speedboat.

Saat diwawancarai di kantornya, drh I Gusti Putu Susila, menceritakan insiden tersebut, usai melakukan kegiatan, rombongan ingin kembali menuju Dermaga Danau Panggang, di Kecamatan Danau Panggang, sekitar pukul 16.00 Wita.

Saat di perjalanan antara Desa Pal Batu dengan Rintisan, Speedboat yang tengah melaju itu tiba-tiba terbalik ke air dari arah kanan, hal ini mengakibatkan para penumpang terjebak di dalam Speedboat yang terbalik tersebut.

“Saat itu, saya teman-teman panik karena kami tidak bisa langsung keluar. Saya bersusah payah untuk keluar, tapi terbilang cepat dan lebih awal keluar dari dalam Speedboat. Terlebih lagi dua dokter hewan Yesy dan Agna memang tidak bisa berenang, kalau saya saat insiden tersebut langsung mencari sisi Speedboat untuk keluar. Begitu bisa keluar, saya langsung ke pinggir sungai mencari pegangan, yang ada saat itu bambu. Saya melihat hanya saya yang keluar, teman-teman masih didalam, baru sekitar 3 – 5 menit yang lain muncul,” ceritanya di dampingi, dokter hewan Komang, Yesy, dan Agna, Rabu (14/8/2024) siang, di Amuntai.

Baca Juga :  Viral, seorang Guru sentil Kadisdikbud Kalsel yang Merokok dan Pakai Sendal di acara Rakor di Banjarmasin

Hal serupa juga diceritakan, drh Komang Agus yang mengalami insiden tersebut. Kejadian sangat mendadak, sebab saat itu, dirinya dan teman-teman sedang melakukan penginputan information ke dalam Sistem Informasi dan Pelaporan Kesehatan Hewan (SI PORWAN).

Q “Saat sedang asyik melakukan penginputan information, saat itu tiba-tiba Speedboat langsung masuk ke dalam air dan terbalik, kami langsung syok. Bahkan saat ingin ke permukaan kami terhalang oleh Speedboat, kami harus menyelam lagi ke bawah untuk bisa ke permukaan, lumayan sekitar 7 meter dari bawah untuk ke permukaan, ditambah kondisi air yang gelap jadi sulit melihat sekitar. Yang saya lihat ada cahaya dari atas baru bisa mengarah ke permukaan. Kendala teman-teman seperti, drh Yesy bahkan tali sepatu sempat tersangkut jadi mengalami kendala saat naik,” katanya.

Komang menceritakan, sangat mensyukuri karena insiden tersebut terjadi sore hari, padahal biasanya, pihaknya sampai malam hari baru pulang dari Paminggir.

Dari kejadian tersebut, pihaknya mengaku mengalami trauma secara psikologis. Apalagi, dua dokter hewan perempuan yang kondisinya cukup lemas saat, tetapi tidak sampai kehilangan kesadaran. Resiko sebagai dokter hewan risiko terbilang sangat tinggi, apalagi belum ada asuransi bagi mereka dalam hal pelayanan untuk mendukung saat di lapangan, bahkan barang bawaan, ada yang rusak dan hilang, seperti laptop computer, handphone, proyektor yang digunakan untuk sosialisasi.

Komang bersama tim dokter hewan yang selama ini secara rutin dalam setiap bulan melakukan kunjungan ke wilayah Kecamatan Paminggir mengaku, perlunya peningkatan security. “Terima kasih juga kami sampaikan ke masyarakat setempat, karena banyak membantu dan driver yang gesit membantu kami,” imbuhnya.

Begitu pula dengan drh Yesy dan drh Agna, keduanya mengakui sempat kehabisan napas dan tertelan air, bahkan terbesit bahwa itu menjadi akhir. “Lumayan banyak terminum air dan beberapa kali kehabisan nafas, bahkan tiga kali mau naik ke atas tapi terhalang kapal dan tali sepatu yang tersangkut, apalagi menggunakan jaket jadi sulit bergerak,” ingat drh Yesy.

Baca Juga :  Kebakaran Hanguskan Rumah Kosong Milik Junaidi

“Kalau saya karena menggunakan jubah, jadi cukup berat saat di air. Sempat berpegangan ke tepi kapal, tetapi karena licin, sehingga terlepas dan kembali tenggelam,” lanjut drh Agna.

Sementara itu, terkait penyebabnya, pihaknya belum mengetahui secara pasti, kemungkinan Speedboat menabrak sesuatu di air.

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan obtain Aplikasi Kalselpos.com di play retailer