Jakarta,Radar Tribun – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, mendesak Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, untuk membuka informasi dan bukti korupsi petinggi negara yang dimilikinya. Hal ini menyusul penetapan Hasto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus Harun Masiku.
Fernando berharap Hasto tidak hanya melakukan gertakan, melainkan memiliki data akurat yang bisa ditindaklanjuti oleh Aparat Penegak Hukum (APH). “Saya berharap KPK atau Kejaksaan Agung segera memanggil Hasto untuk meminta informasi yang dimilikinya,” ucapnya.
Fernando menekankan bahwa informasi yang dimiliki Hasto harus digunakan untuk penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, bukan sebagai alat negosiasi. “Hasto harus membuka informasi tersebut dengan rela hati, bukan menjadikannya sebagai alat bargaining,” tegasnya.
Sebagai penganut ajaran Soekarno, Hasto diharapkan memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara. “Masyarakat Indonesia menginginkan informasi tersebut dibuka ke publik dan dilaporkan kepada aparat penegak hukum,” ungkap Fernando.(Red)