Puruk Cahu,Radar Tribun – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) setempat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi seluruh kegiatan percepatan penurunan stunting.
Bupati Mura melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab.Mura, Yulianus, menekankan bahwa stunting masih menjadi tantangan serius karena tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak dan potensi anak di masa depan.
Yulianus mengatakan bahwa terjadi penurunan signifikan dibandingkan tahun 2022, dimana Murung Raya sempat menjadi daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di Kalimantan Tengah sebesar 40,9%. Ini berkat kerja keras semua pihak mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Desa.
Yulianus menegaskan pentingnya memperkuat upaya pencegahan dengan fokus pada keluarga berisiko stunting melalui intervensi spesifik selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Program inovatif seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), Gerakan Bersama Tuntaskan Stunting (GARANTUNG), dan Gerbang Desamu juga diminta untuk terus dilaksanakan.
Plt. Kepala Dinas P3ADALDUKKB Kabupaten Murung Raya, Lynda Kristiane, menjelaskan target prevalensi stunting nasional pada tahun 2025 adalah 18,8%, sedangkan target untuk Kalimantan Tengah 20,6%. Untuk Kabupaten Murung Raya, target tahun 2024 adalah 17,26%.(Red)