Sampit,Radar Tribun – Perekonomian masyarakat Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, mengalami peningkatan signifikan berkat panen buah durian yang menjadi andalan desa tersebut. Kepala Desa Jemaras, Mojobeti Suheru, menyampaikan bahwa durian lokal menjadi sumber pendapatan utama masyarakat selama musim buah.
“Alhamdulillah, masyarakat kami di sini tidak kesulitan dalam pemasaran karena tengkulak biasanya datang langsung ke kebun mulai jam 10.00 malam hingga pagi. Sebagian hasil panen dijual ke Sampit, sebagian lagi dijual di pinggir jalan, dan ada juga yang dibawa hingga ke Palangkaraya dan Kasongan,” ujar Mojobeti, Selasa, 17 Desember 2024.
Durian Lokal Jemaras Jadi Andalan
Mojobeti menyebutkan bahwa jenis durian dari Desa Jemaras cukup beragam, dengan dua jenis unggulan yang menjadi primadona, yakni durian otak udang dan durian mentega. Durian otak udang dikenal memiliki duri yang pendek, tajam, dan rapat, sementara durian mentega memiliki duri yang lebih tinggi, tajam, dan renggang.
“Ciri khas durian dari Kecamatan Cempaga, terutama dari Desa Jemaras, adalah buahnya matang langsung dari pohon. Buah durian yang jatuh alami memiliki rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih kuat dibandingkan durian yang dipetik lebih awal,” tambahnya.
Menurut Mojobeti, hal ini membedakan durian lokal dengan durian dari luar daerah seperti jenis Musang King. Durian dari luar daerah biasanya dipetik ketika sudah tua dan diberi karbit agar matang saat dijual.
Durian Jemaras Mendongkrak Ekonomi Lokal
Tingginya nilai jual durian lokal secara otomatis meningkatkan pendapatan masyarakat. Tengkulak dan pengunjung dari luar daerah seperti Palangkaraya sering datang langsung ke desa untuk membeli buah durian.
“Durian otak udang dan durian mentega dari Desa Jemaras memiliki rasa legit dengan tekstur daging buah yang sangat lembut. Ini yang membuat durian kami selalu dicari,” jelas Mojobeti.
Rencana Pengembangan Wisata Kebun Durian
Melihat potensi durian yang besar, Pemerintah Desa Jemaras berencana untuk mengembangkan wisata buah durian di kawasan perkebunan desa. Mojobeti menyebutkan, rencana ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi sekaligus menarik wisatawan dari berbagai daerah.
“Nantinya kami akan menyediakan fasilitas seperti gazebo di sekitar kebun agar pengunjung bisa menikmati durian langsung dari pohonnya. Selama ini, banyak masyarakat, bahkan dari luar daerah, yang datang hanya untuk mencicipi durian khas Kecamatan Cempaga,” ujarnya.
Dengan pengembangan wisata ini, Mojobeti berharap Desa Jemaras dapat menjadi destinasi wisata durian unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kalimantan Tengah. Selain mendukung ekonomi masyarakat, wisata durian juga diharapkan dapat memperkenalkan durian lokal kepada pasar yang lebih luas.
Kesimpulan
Musim buah durian telah membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat Desa Jemaras. Durian lokal seperti otak udang dan mentega yang matang alami dari pohon menjadi daya tarik utama. Dengan rencana pengembangan wisata durian, Desa Jemaras siap menjadi destinasi unggulan bagi para pecinta durian di Kalimantan Tengah dan sekitarnya.(Red)